Wooud Alquaied
walquaied@mep.gov.sa
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Yang Mulia Pangeran Faisal bin Farhan bin Abdullah, hari ini mengatakan bahwa Timur Tengah memiliki peluang untuk membentuk masa depan yang makmur setelah kesepakatan gencatan senjata Gaza yang mulai berlaku pada awal pekan ini.
“Kita memang berada di wilayah yang penuh dengan faktor risiko. Namun, kita juga berada di wilayah yang memiliki potensi besar. Bahkan setelah melewati tahun yang sangat berat, kita sudah menunjukkan bahwa kita dapat menjadi wilayah yang gigih dan kita dapat menatap masa depan, apakah itu Kerajaan kami atau negara-negara GCC, serta kemampuan mereka untuk tetap berada di jalur yang tepat sesuai dengan agenda perekonomian mereka. Namun, seperti yang kita amati sekarang di Suriah, Lebanon, dan mungkin sekarang di Gaza – ada hal positif di sana.
“Kesempatan untuk membuka lembaran baru ada di seluruh wilayah ini. Saya memilih untuk bersikap optimis”, ujar beliau.
Yang Mulia Ahmed A. Al-Khateeb, Menteri Pariwisata, dalam sesi berjudul ‘Peran Sektor Perjalanan dan Pariwisata dalam Membangun Kepercayaan’, berkomentar: “Sejak membuka pintu kami kembali pada tahun 2019, kami telah diberkahi dengan masuknya jutaan wisatawan internasional. Kami memulai dengan 10 juta wisatawan pada tahun 2019, dan tahun lalu mencapai hampir 30 juta. Sektor perjalanan dan pariwisata berkontribusi untuk membangun perekonomian yang lebih beragam dan kuat.”
Selama sesi panel Saudi House tentang ‘Pendekatan Baru untuk Mengukur Pertumbuhan di Luar PDB’, Yang Mulia Mohammed A. Aljadaan, Menteri Keuangan, menegaskan bahwa pertumbuhan tidak boleh terbatas pada PDB saja. Ia menyoroti pentingnya memantau berbagai indikator tambahan untuk memastikan bahwa pertumbuhan negara bersifat inklusif dan berkelanjutan dalam berbagai dimensi.
Berbicara dalam panel tentang ‘Masa Depan Pertumbuhan’, Yang Mulia Faisal F. Alibrahim, Menteri Perekonomian dan Perencanaan, menyoroti pendekatan jangka panjang Kerajaan Arab Saudi terhadap pertumbuhan: “Visi Saudi 2030 adalah contoh kepemimpinan tegas yang telah mengarahkan kami untuk merencanakan dengan percaya diri, melaksanakan dengan optimisme, tetapi juga mengelola dengan kehati-hatian.”
WEF telah merilis makalah arahan dengan masukan ahli dari Yang Mulia Al-Khateeb, Menteri Pariwisata, tentang ‘Masa Depan Sektor Perjalanan dan Pariwisata: Menyambut Pertumbuhan yang Berkelanjutan dan Inklusif’ yang mengkaji sejumlah tren di sektor ini dan pentingnya kolaborasi lintas sektor. Kementerian Pariwisata juga telah merilis Buku Putih Investor yang menyoroti berbagai inisiatif yang mentransformasi sektor pariwisata Kerajaan Arab Saudi berdasarkan Visi 2030.
Selama sesi Saudi House yang diselenggarakan oleh Kementerian Investasi serta Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi, Salesforce telah mengumumkan rencana untuk membuka kantor pusat regional baru di Riyadh, dengan janji untuk menyediakan peluang peningkatan keterampilan bagi 30.000 warga Saudi pada tahun 2030. Perusahaan tersebut juga mengumumkan perjanjian kemitraan dengan IBM untuk membuka Pusat Inovasi AI di Kerajaan Arab Saudi.
Pengumuman ini dianggap sah dan berwenang hanya dalam versi bahasa aslinya. Terjemahan-terjemahan disediakan hanya sebagai alat bantu, dan harus dengan penunjukan ke bahasa asli teksnya, yang adalah satu-satunya versi yang dimaksudkan untuk mempunyai kekuatan hukum.
Wooud Alquaied
walquaied@mep.gov.sa